Perbedaan Infinix Smart 5 dan Smart 6
Sudah tidak sabar ingin meminang salah satu dari dua HP ini? Eits, tunggu dulu! Sebaiknya Anda ketahui dulu poin-poin perbedaan keduanya berikut ini.
Chipset UNISOC Vs MediaTek
Kelangkaan chipset yang terjadi akibat pandemi Covid-19 membuat berbagai produsen mencari jalan keluar. Salah satunya dengan menggandeng macam-macam pembuat chipset agar kebutuhan terpenuhi. Infinix yang tadinya identik dengan chipset MediaTek, kini mulai mencicipi chipset bikinan UNISOC.
Benar, Smart 6 dan Smart 6 NFC memakai chipset UNISOC SC9863A. Chipset 28 nm tersebut memiliki delapan inti CPU yang semuanya berbasiskan mikroarsitektur Cortex A55. Clock speed-nya bisa mencapai 1.6 Ghz. Chipset ini juga didukung GPU PowerVR GE8322.
Lain dari dua ponsel yang sudah disebut, Smart 6 HD dan Smart 6 Plus mengandalkan chipset MediaTek. Tepatnya MediaTek Helio A22 untuk Smart 6 HD dan MediaTek Helio G25 buat Smart 6 Plus.
Helio A22 merupakan chipset dengan CPU empat inti. Keempat intinya merupakan Cortex A53 dengan frekuensi 2.0 GHz. Chipset ini dibikin dengan proses manufaktur 12 nm. Adapun GPU yang dipakai adalah PowerVR GE8320.
Sementara itu, Helio G25 yang dipakai Smart 6 Plus bisa dibilang paling oke dibanding dua chipset yang dijelaskan sebelumnya. Chipset ini sudah memakai delapan inti CPU dengan mikroarsitektur Cortex A53.
Mikroarsitekturnya memang lebih lawas dibanding UNISOC SC9863A. Namun, clock speed yang bisa diraih Helio G25 mencapai 2.0 GHz. Chipset dengan GPU PowerVR GE8320 ini pun sudah menggunakan fabrikasi 12 nm.
Jumlah inti CPU suatu chipset berpengaruh pada kemampuan multitasking. Makin banyak inti atau core-nya, makin baik pula dalam menangani banyak aplikasi dalam satu waktu.
Sementara itu, proses fabrikasi atau manufaktur berimbas pada efisiensi konsumsi daya dan produksi panas. Makin kecil angka nanometernya (nm), makin kecil pula konsumsi daya. Produksi panasnya pun relatif lebih rendah.
Memori Smart 6 Plus Paling Unggul
Infinix Smart 6, Smart 6 NFC, dan Smart 6 HD disokong dengan RAM 2 GB serta memori internal 32 GB. Konfigurasi memori ketiga ponsel terbilang pas-pasan untuk ukuran zaman sekarang.
Namun, karena ketiganya memakai sistem operasi Android edisi "Go" yang ringan, pemakaian sehari-hari masih cukup memadai. Anda juga masih bisa menjalankan dua sampai empat aplikasi dalam satu waktu.
Di sektor ini, Smart 6 Plus adalah yang paling unggul. Pasalnya, ia dibekali RAM 3 GB berikut memori internal 64 GB. Karena RAM-nya lebih besar, HP ini punya kemampuan multitasking yang lebih oke.
Smart 6 Plus juga memakai sistem operasi Android edisi "Go". Meski demikian, ia masih dibekali fitur extended RAM untuk menambah RAM secara virtual hingga 3 GB. Jadi total HP ini bisa punya RAM 6 GB.
Fitur ini mungkin bakal berguna saat Anda ingin gila-gilaan membuka banyak aplikasi. Bisa juga berguna saat Anda memainkan gim yang agak berat.
Sementara itu, memori internal Smart 6 Plus dua kali lipat lebih lapang ketimbang tiga saudaranya. File foto, video, hingga aplikasi, akan bisa ditampung lebih banyak oleh si ponsel.
Adapun keempat ponsel memiliki satu kesamaan di sektor memori. Kesamaan itu adalah adanya slot microSD khusus yang bisa menampung memori hingga 512 GB.
Spesifikasi Infinix Smart 5
Spesifikasi Infinix Smart 6 NFC
Spesifikasi Infinix Smart 6
Konfigurasi Kamera Depan dan Belakang
Selain performa, kedua smartphone ekonomis ini juga turut berbeda dalam hal kemampuan fotografinya. Infinix Smart 5 hadir pada dua versi yaitu model X657 dan X657C. Nah, untuk model X657 yang hadir di Indonesia, ia memiliki kamera utama sebesar 13 MP beserta dua lensa pendamping QVGA.
Sedangkan untuk varian model X657C, memiliki kamera 8 MP sebagai lensa utama dengan tambahan satu lensa QVGA. Entah apa yang dimaksud Infinix dengan QVGA secara persis, namun dugaan kami ini hanyalah kamera-kamera tambahan untuk keperluan dekoratif, alias gimmick.
Lalu, alih-alih memberikan peningkatan dari sisi kamera, sang perusahaan asal Hong Kong ini justru malah memberikan resolusi kamera yang lebih rendah pada Infinix Smart 6 yaitu 8 MP saja. Adapun sebagai lensa pendampingnya, ia hanya mengandalkan kamera 0.8 MP depth sensor untuk mengambil gambar bokeh. Sehingga, total kamera belakang yang dimilikinya hanyalah Dual Camera.
Secara kemampuan videografinya, keduanya pun sama-sama menyuguhkan resolusi hingga 1080p pada frame rate 30 FPS. Lain hanya dengan bagian depan yang menyajikan resolusi berbeda. Infinix Smart 5 hadir dengan kamera selfie 8 MP sementara Infinix Smart 6 hanya 5 MP. Pengguna bisa merekam selfie dengan resolusi 1080p, beda dengan Smart 6 yang hanya dukung video 720p.
Dilansir dari laman spesifikasi resmi kedua smartphone, Infinix Smart 5 tertera mendukung protokol WiFi IEEE 802.11 a/b/g/n/ac. Kami ingin memberikan penekanan pada "ac"-nya, yang menandakan bahwa Infinix Smart 5 memang telah mendukung dual band WiFi 5.
Berbeda dengan Infinix Smart 6 yang mendukung protokol IEEE 802.11 b/g/n. Ini artinya, ia hanya bisa terhubung dengan pita jaringan 2,4 GHz saja, tidak seperti Infinix Smart 5 yang sudah bisa terkoneksi dengan router yang berjalan pada 5 GHz.
Lalu, apa bedanya 2,5 GHz dan 5 GHz? Singkatnya, jaringan 5 GHz ini punya kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, namun modem yang menggunakan jaringan ini hanya bisa meraih jarak gapai yang tidak begitu luas, seperti yang dilansir dari CenturyLink.
Dengan begini, Infinix Smart 5 adalah opsi yang lebih baik jika Anda membutuhkan koneksi internet yang kencang. Jika Anda memilih Infinix Smart 6, mungkin akan mengalami kendala terkoneksi ke internet pada beberapa tempat publik seperti kafe restoran yang sudah beralih ke router WiFi 5.
Tahukah Anda? Infinix Smart 5 dan 6 rupanya sama-sama dibekali dengan sensor sidik jari terlepas dari harganya yang hanya 1 juta lebih sedikit. Ini sebuah pertanda kalau kedua ponsel tersebut jelas lebih baik dari mayoritas HP 1 jutaan lainnya.
Adapun sensornya ini terletak di belakang bodi alih-alih di samping menyatu dengan tombol power. Alhasil, keduanya menampilkan sebuah ceruk di belakang yang mempengaruhi sisi estetika desain bodi. Namun hal ini tidak masalah, adanya sensor sidik jari saja sudah kabar bagus, bukan?
Dua ponsel ekonomis tersebut pun menggunakan filosofis desain yang agak sedikit berbeda, contohnya saja pada Infinix Smart 5 yang menampilkan pantulan cahaya dengan pola berbentuk segitiga tanpa alas, sedangkan Infinix Smart 6 hadir dengan pola yang mirip zigzag, walau sebenarnya bukan zigzag sepenuhnya, sih.
Adapun di bagian modul kameranya, kami pribadi lebih menyukai desain pada Infinix Smart 5 dengan latar berwarna hitam. Membuatnya tampak seperti ponsel-ponsel premium di kelas menengah. Infinix Smart 6 yang dirilis lebih baru justru malah hadirkan modul kamera dengan desain lebih "apa adanya", berformat 4 x 4 yang sudah banyak dijumpai pada HP lain di kelas yang sama.
Ada yang Punya Varian NFC
Satu hal penting lagi adalah soal kehadiran NFC. Infinix Smart 5 tidak punya NFC. Begitu juga sebenarnya dengan Infinix Smart 6. Namun, ada varian Infinix Smart 6 yang punya embel-embel NFC. Namanya Infinix Smart 6 NFC. Ini adalah ponsel Infinix Smart 6 yang punya fitur NFC. Selebihnya, spesifikasinya mirip dengan Infinix Smart 6
Infinix memang brand yang layak dilirik karena sederet produknya yang murah. Untuk varian dengan RAM 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB, Infinix Smart 5 memiliki harga rilis sebesar Rp1.159.000,-. Sementara itu, ia pun tersedia dalam varian 3 GB + 64 GB dengan harga Rp1.349.000,-.
Ini berbeda dengan Infinix Smart 6 yang dibanderol dengan harga rilis Rp1.249.000,- (RAM 2 GB + 32 GB). Sementara untuk Infinix Smart 6 NFC, dibanderol dengan harga Rp1.299.000
Dengan beragam fitur dan spesifikasi yang dihadirkan, membuat Smart 5 dan 6 layak menempati tempat istimewa di hati pencinta gadget. Jadi, mana yang Anda pilih?
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di
. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
Masa pekerjaannya di Carisinyal menumbuhkan sebuah interest baru terhadap dunia gadget. Hal ini membuatnya seringkali terpana dengan ponsel dan tablet berkualitas tinggi dengan harga yang begitu miring. Ponsel yang ia paling anggap menarik merupakan Xiaomi Mi A1 yang senantiasa menemaninya sejak 2018. Ponsel tersebut simply works untuk memenuhi segala kebutuhan hiburan dan produktivitasnya.
Sudah menjadi kebiasaan Infinix mengeluarkan banyak model dalam satu seri. Hal ini merupakan upaya Infinix untuk menyediakan smartphone sesuai kebutuhan konsumen. Hanya saja, penamaan antarmodel yang mirip kerap bikin bingung konsumen.
Misalnya saja, pada Infinix Smart 6 Series, ada empat HP di rentang harga sama yang namanya nyaris sama. Keempat HP satu jutaan itu adalah Infinix Smart 6, Infinix Smart 6 NFC, Infinix Smart 6 HD, dan Infinix Smart 6 Plus.
Nah, dalam artikel ini, Carisinyal akan coba bantu Anda mencari perbedaan masing-masing ponsel. Saat mengetahui perbedaan keempat HP Infinix Smart 6 Series tersebut, Anda bisa lebih cermat menentukan pilihan. Simak spesifikasi utama empat ponsel itu seperti berikut sebelum masuk ke pembahasan.
Dear Hoteliers, kali ini saya akan membagikan info mengenai pengertian dari Casual On Call atau yang biasa disebut casual panggilan. Dalam dunia perhotelan, istilah ini sudah tidak asing lagi, karena hampir semua hotel pasti menggunakan Casual on Call pada saat tertentu.
Dalam menjalankan bisnisnya, volume kerja perusahaan kadang meningkat dari statistik biasanya. Load kerja sebuah hotel meningkat pada saat event perkawinan (wedding), pertemuan (meeting), ulang tahun (birthday), atau acara acara besar lainnya.
Dalam kondisi ini, tenaga kerja menjadi kritis. Karyawan tetap yang menangani pekerjaan rutin, misalnya waiter, kewalahan menghadapi kemauan pengunjung yang membludak. Dalam situasi ini, casual on call sering menjadi solusi bagi hotel yang memerlukan pasukan cadangan. Nah, oleh karena itu kebanyakan casual on call terdapat di departement F&B khususnya Banquet.
Dalam prakteknya, casual on call merupakan karyawan lepas yang jam kerjanya tidak tetap. Biasanya karyawan casual dibutuhkan untuk memenuhi keadaan sementara dimana volume pekerjaan meningkat, sementara karyawan tetap tidak cukup mampu untuk meng-handle situasi yang ada. Dan setelah kondisi kritis berkurang, karyawan lepas tadi ditarik mundur ke belakang garis bisnis. Jadi, casual on call ini bekerja mengikuti volume kerja perusahaan yang berubah-ubah sesuai kebutuhannya.
Dalam UU Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun 2003, juga Kepmenakertrans No. KEP.100/MEN/VI/2004, casual on call ini disebut juga karyawan harian lepas. Sesuai pasal 10 ayat (1) Kepmenakertrans, untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaan, dapat dilakukan dengan perjanjian kerja harian atau lepas. Perjanjian ini juga menentukan, bahwa upah karyawan harian lepas tersebut didasarkan pada kehadiran karyawan.
Baik UU Ketenagakerjaan maupun Kepmenakertrans tidak menentukan secara spesifik batas maksimal jam kerja karyawan, sehingga batasannya mengikuti jam kerja secara umum, yang menurut Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan maksimal 40 jam dalam seminggu. Kalau hari kerjanya 5 hari dalam seminggu, maka karyawan harian lepas bekerja maksimal 8 jam sehari, atau maksimal 7 jam kerja sehari kalau hari kerja karyawan 6 hari seminggu.
Meski tidak mengatur jam kerja, tapi Kepmenakertrans mengatur hari kerja karyawan harian lepas. Ketentuannya, hari kerja karyawan adalah kurang dari 21 hari dalam sebulan. Jika karyawan harian lepas dipekerjakan selama 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut, maka status karyawan lepas tersebut akan menjadi karyawan tetap berdasarkan PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu).
Seiring berkembangnya waktu, kini tak hanya HP harga selangit yang bawakan fitur-fitur dan spesifikasi keren. Bahkan dengan harga 1 jutaan lebih sedikit saja, Anda sudah dapat memiliki Infinix Smart 5 dan Infinix Smart 6 yang bawakan sensor dan fitur berguna untuk keseharian Anda.
Hadir di bawah naungan Infinix, ponsel-ponsel murah ini pastinya akan memberikan yang lebih. Ini karena Infinix memang sebuah brand yang sudah dianggap spesialis dalam hal produk murah meriah dengan fitur yang kadang buat konsumen tidak habis pikir, seperti layar segede gaban yang nyaris menyerupai tablet, ataupun sensor sidik jari di rentang harga 1 juta.
Nah, mengingat keduanya ini merupakan "kakak beradik" dengan nama yang nyaris sama, tidak ada salahnya mencoba memahami apa yang membedakan dua HP ini. Yuk, disimak sampai tuntas yang berikut ini!
Sistem Operasi saat Rilis
Yang perlu Anda ketahui dari dua HP ini adalah konfigurasi RAM dan memori internalnya yang terbatas yakni 2 GB dan 32 GB. Oleh karena itu, perusahaan pun memasangkan sistem operasi Android Go Edition yang disinyalir lebih cepat dari Android biasa dalam hal pembukaan aplikasi dan manajemen aplikasi di latar belakang.
Akan tetapi, keduanya memang tawarkan versi berbeda saat pertama kali dirilis. Seperti Infinix Smart 5 misalnya, yang dihadirkan pada tahun 2020 sehingga hanya mengusung Android 10 Go Edition. Sementara itu, Infinix Smart 6 punya OS lebih baru dengan Android 11 Go Edition.
Pada dasarnya, Android Go Edition punya fitur-fitur yang sama dengan reguler, hanya saja Google Play Store akan menggiring Anda untuk mengunduh varian Go dari aplikasi-aplikasi tertentu. Sebut saja YouTube Go, Maps Go, Gmail Go, dan lain-lain.
Ukuran dari aplikasi ini juga lebih sedikit, sehingga baik Infinix Smart 5 maupun Infinix Smart 6 mampu memuat banyak aplikasi ke dalam kapasitas memori internal yang terbatas. Tapi jika Anda ingin, bisa juga menginstal versi reguler dari aplikasi tersebut.
Android 11 Go Edition juga diklaim Google mampu membuka aplikasi 20 persen lebih cepat dibandingkan pada Android 10 Go Edition. Pada Android 11 Go Edition pula, tersedia fitur Safe Folder pada aplikasi Files yang akan mengunci data rahasia pengguna menggunakan kunci akses PIN empat digit, beserta proses navigasi yang lebih smooth dan nyaman pengguna.